CINTA BERMUSIM.
Cinta itu .......... bermusimkah?
aku dan sejadah usang itu
menatap hiba memohon restu
mengharap pasrah sebuah keampunan
menagih sendu sekuntum cinta
dari Al-Kholiq, lewat dingin subuh
Cinta itu........bermusimkah?
aku dan kanvas putih itu
tiba-tiba terheret bersama
mengejar ilmu
bergelumang debu-debu
pasiran ilmu di dada bidang kota Kaherah
sedangkan sejadah tua itu
tergantung lesu di paku kenangan semalam
Cinta itu...........bermusimkah?
aku dan pesta islami
tanpa noktah terakhir
penuh padu lambang kesatuan jitu
di bawah panji-panji Islam
sedangkan lorekan di dada kanvas
bagaikan akan hilang dimamah kealpaan
sedangkan sejadah tua itu
sedangkan kanvas putih itu
sedangkan cinta itu
pasti hadir lagi bersama musimnya
wajarkah?
wajarkah cinta itu bermusim?
Wallahua`lam.
DEDAUN GUGUR LAGI Kelmarin kulangkahkan kaki ini Berbekalkan azam dan cita-cita Akan kubela dan kujaga Agamamu yang kini ternoda …. Langkah diatur kemas dan rapi Onak dan ranjau dilalui Larianku tiba-tiba terhenti Tersepak duka rebah ke bumi …. Hari ini dedaun nan hijau tiada lagi Unggas terbang membawa diri Dengan azam dan tekad Kulontarkan kedukaan semalam Agar kejayaan dapat kukecapi Hari silih berganti…. Suria…. Suram, cerah dan gelisah Dedaun pohon mula bercambah Hati di dalam terasa gundah Esok… musim itu datang lagi Membawa harapan yang belum pasti Antara tuah atau padah Pastinya… Dedaun itu gugur lagi Engkau di sana setia menanti Entahkan bila kukan kembali Jangan biarkan dedaun gugur lagi….
MENGERTILAH
Akulah wanita pasrah yang sering terpedaya akulah wanita alpa yang sering meratap hiba Aku perlukanmu lepaskanlah aku dari sangar dosa kiranya terdaya Namun harapan jua yang bersisa tak berupaya bagiku menghambakan diri lantaran egomu Bukan ketayapmu yang ku dambakan bukan jambangmu yang ku impikan bukan jeansmu yang ku perhatikan Bukan segakmu yang ku idamkan Segalanya ada pada hatimu ada dalam waras akalmu tarbiyahmu aku harapkan redhaNya tagihku Mengertilah.. bukan ku undang kebencian tetapi, itulah pengharapan mengertilah..
REDHA DAN PENGHAMBAAN BUAT-NYA Apabila teralpa Resah diulit dosa Tatkala mengadap Tuhan dalam insaf Bak dihembus badai penuh kelembutan Satu persatu air mata tumpah kekesalan dan menghina diri ditunjang kedangkalan apabila terus tunduk menyaksi dan mengenali-Nya Bagaikan tenggelam dalam lautan yang terlalu indah Dibungkus rasa cinta dan rindu yang makin seni rasa hilang diri direngkuh limpahan dari-Nya Rasa terbang makin tinggi mengharap pertemuan dengan-Nya. Di sinikah kekasih Allah hilang diri dibuai keasyikan Di sinikah Rabi’ah berghazal mengalun lagu rindu bersendu Di sinikah anbiya' membakar semangat mempertarung nyawa buatmu Rabbi dan agama dan mengharap tanpa jemu untuk bertemu Khaliknya. Aku ingin karam di sini Biar lemas dihempas ombak Biar terledak lahar cinta llahi tak bertepi menghancurkan keasyikan pada dunia Biar makin jauh menyusuri Jannatul Ajilah Hanya kerana mencari khazanah suci yang tersimpan
DEDAUN GUGUR LAGI
MENGERTILAH
Akulah wanita pasrah
REDHA DAN PENGHAMBAAN BUAT-NYA
4 komentar:
Wew so Cweet
Ah bisa saja. biasa aja kale :P
ehem...
batuk buk:p
Posting Komentar